Pages

Sabtu, 17 Januari 2015

Mengenangmu

Mengenangmu, menyakitkanku.
dulu berwujud indah,
tapi jarak, ruang dan waktu telah merampas,
rajutan janji terkoyak bersama mimpi yang usai.
 
Ku hanya sekedar mengenangmu,
di separuh perjalanan,
kita pernah menjadikan hujan berpelangi,
lalu malam melukis nama kita di langit yang hitam
 
Hanya sejenak, sebelum selamanya,
aku mengenangmu dalam penantian tak bertepi,
di sela rindu yang hadir, kuharap terselip namamu,
agar dapat ku kenang kau dengan senyum, walau hati perih.
 
Dan saat kenangan terulang,
kita telah melangkah di jalan yang berbeda,
kasih kita sangat rapuh terasa,
aku hanya bisa memandangmu, tanpa sanggup berharap lagi.
 
sebegitu takutkah kita melalui rintangan cinta,
lalu menyerah pada kenyataan “cinta tak selamanya memiliki”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar