Pages

Jumat, 30 Januari 2015

Andai saja aku tak mengenalmu

 Akhirnya, aku sampai di tahap ini. Posisi yang sebenarnya tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku terhempas begitu jauh dan jatuh begitu dalam. Ku kira langkahku sudah benar, ku pikir anggapanku adalah segalanya dan akupun salah, menyerah adalah jawaban yang aku pilih meskipun sebenarnya aku masih ingin memperjuangkan mu.     Aku terpkasa berhenti karna tugasku untuk mencintaimu kini tlah menjadi tugas barunya. Hari-hariku yang tiba-tiba kosong dan berbeda ternyata cukup membawa rasa tertekan. Mungkin kau fikir, ini sungguh berlebihan. Tentu saja kau pikir ini sangat berlebihan karna kamu tak ada didalam posisiku, kamu tak merasakan sesaknya menjadi aku!      Jika aku punya kemampuan membaca matamu dan mengerti isi otakmu mungkin aku tak akan mempertahankan kamu sejauh ini. Jika aku cukup cerdas menilai bahwa perhatianmu bukan lah hal yang begitu special, mungkin sudah dari dulu kita tidak saling kenal seperti ini. Aku terburu-buru mengartikan segala perhatian dan ucapanmu adalah wujud terselubung dari cinta. Bukankah ketika jatuh cinta, setiap orang selalu menganggap segala hal yang biasa terasa begitu special dan manis? Aku juga manusia biasa. Ku harap kau memahami dan menyadari apa maksud ku. Aku berhak merasa bahagia karna membaca pesan bbm mu di sela-sela dingin malam ku dulu.

 Aku boleh tersenyum karna detak jantungku tidak beraturan.
     Sungguh. Aku mencintaimu. Mengetahui kau tak memilihku adalah hal tersulit yang bisa aku mengerti. Aku masih bisa belum mengerti. Mengapa semua berakhir dan terasa sakit seperti ini? aku sudah berusaha semampuku, menyanjungmu, tapi dimana letak hatimu?dimana perasaan mu? Tatapanmu dingin dan sikapmu pun dingin dan aku tak mampu menuntut apa-apa dari mu.     Sejak dulu seharusnya aku tak memperhatikan kamu sedetail itu, sejak pertama melihatmu harusnya tak perlu aku begitu cepat jatuh cinta dengamu. Sejak tahu kehadiranmu, seharusnya aku tak terlalu mengubris, aku terlalu penasaran, selalu mengikuti rasa keingintahuanku. Dari awal memang aku tidak mengenalmu mungkin aku tak akan tahu rasanya meneteskan air mata di pipi.      Ini bukan akhir yang aku pilih, seandainya aku bisa memilih cerita akhir, aku hanya ingin mendekapmu sebentar saja sehingga kau tahu disini aku selalu bergetar mendoakanmu dan selalu merindukanmu


lihat videonya disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar