Pages

Sabtu, 10 Januari 2015

LUKA YANG SAMA KE DUA KALI



    Selamat pagi untuk kamu yang tak pernah memintaku untuk merindumu. Pagi yang indah. Ya, tentu kamu masih bergulat dengan kasurmu dan bertikai dengan mimpi yang akan kamu menyelimuti tidur nyenyakmu. Hari ini adalah hari ke 5 sejak kamu menyatakan apa yang kamu rasakan terhadapku. Apa lagi yang aku tunggu selain pesanmu. Aku terlalu sibuk dengan risiko yang akan kita dapatkan jika kita bersama. Alasan itu tentu hanya kita yang mengetahuinya.
Selamat Pagi atau seperti apalah
kata”mu yang kau tulis

Itulah sebuah pesan yang aku tunggu tapi pesan itu juga yang buatku ragu. Ragu akan sebuah perasaan dan kenyataan. Entahlah aku rasa aku sayang tapi mengapa aku masih saja memikirkan dia yang kini telah meninggalkanku? Apakah aku menyayangimu karena kenyamanan yang telah kau berikan ataukah aku menyayangimu lebih dari sebuah persahabatan  kita berkenalan yang mengatakan sebuah pertemanan, seperti saat Aku memang tidak pernah menuntutmu untuk menjadikanku lebih dari persahabatan ini. Seperti apa yang kamu katakan bahwa ini semua sudah takdir Tuhan. Dari pertemuan kita dan status kita yang teman menjadi sahabat atau mungkin lebih.
    Kamu memang selalu membuatku tersenyum dengan apa yang kamu katakan, , bahkan aku menilaimu lebih baik dari dia yang meninggalkanku dan aku bahagia akan hal itu. Kita jalani cerita berdua dari hari ke hari. Hingga aku lupa cara aku menatapmu saat melihat fotomu. Takdir Tuhan memang indah untuk menyatukan kita saat ini dengan kenyamanan yang kamu dapatkan dari aku mungkin hehehe.
Aku sadari kian hari aku menyayangimu, menilaimu sangat baik, memikirkanmu dengan pikiran positif. Tentu sesuai dengan apa yang kamu katakan tentang dirimu. Memercayai orang sudah lama aku kenal. Itu memang mudah. Ku mulai buka lembaran indahku denganmu.. Aku memang harus menentukan pilihan. Kamu atau Dia yang telah meninggalkanku dengan kenangan didalamnya.

“Tuhan, apakah ini sebuah pilihan? Jika iya, jadikan pilihan yang aku pilih merupakan pilihan yang tepat, pilihan yang terbaik untuk aku dan segala kebahagiaanku.”
Doaku pada Tuhan yang aku harap doaku didengar dan ditunjukan mana yang terbaik untukku. Aku terus memikirkan untuk bisa memilih pilihan yang sulit. Menyayangi keduanya dengan berbeda. Dia memang pernah membuatku mengeluarkan bulir air dari mata karena apa yang diperbuatnya. Sementara kamu, kamu selalu membuatku tersenyum dengan segala sesuatu yang kamu lakukan. Ini hari yang berat untukku. Menentukan apa yang menjadi pilihanku. Kalau saja dia tidak menghubungiku saat ini, mungkin ini tidak terjadi hari ini. Tapi kapan pun itu aku memang harus mempersiapkannya. Aku ingin memilih yang terbaik untukku dan hari-hariku.
Aku memilihmu dan aku mulai berhenti menyayanginya yang telah meniggalkanku. Kini hanya ada kamu. Ya kamu! Bukan yang lain. Aku berharap ini memang pilihan yang akan menjadi pilihan yang terbaik. Bukan hanya untukku dan untuk mu.. Aku rasa ini bahagiaku. Namun aku salah. Kamu memang memberiku bahagia di awal perjumpaan kita. Di awal kisah manis kita. Tapi kamu telah menghilangkan dengan mudah hal-hal indah itu. Kau buatku kecewa. Kau jatuhkan bulir air mata dari mataku. “Tuhan, mengapa tak kau tunjukkan dia yang terbaik? Mengapa kau mengijinkan aku memilihnya yang menyakitiku lebih dari Dia?”
Tuhan memang tidak menjawabnya tapi setelah aku menyadari, Tuhan mengajarkan ku hal yang paling indah dan kini aku menyadari itu. Memilih memang bukan hal yang mudah tapi kau harus memikirkan apa yang sudah dilakukannya untuk mengusahakan hari-harimu penuh warna bukan yang hanya memberimu dua warna dan bukan berarti, orang yang selalu menghasilkan air mata dari matamu tidak pernah bisa memberi kebahagiaan untukmu. Sekarang semua tlah berlalu aku tanpamu dan kembali lagi dengan hidupku dengan sepi dan diamku. Aku hanya bias men gawasimu lewat media social dan orang” yang kukenal yang ada di sekelilingmu. Yang terlebih lagi selalu ada yang aku percaya menjagamu atas kuasanya dan dengan sepenggal do’a yang aku minta untukmu. Kini aku harus belajar melupakanmu seperti yang kamu lakukan untuk melupakanku.

Terimakasih untuk waktu yang singkat ini little girl jaga diri baik”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar