semua tentang kamu,mantanku

.........................................................................................................................................................
Hujan turun begitu deras diluar sana.Sama seperti derasnya tangisan di hatiku. Suara petir begitu menggelegarmembelah langit. Sama seperti teriakan dihatiku yg begitu keras sampai hatikupun terbelah. Namun sayangnya, tak ada seorangpun yg mendengar tangis kepedihandi hatiku ini.
Kamu. Mantan kekasihku yg dulu selalu mewarnai hari-hariku. Dan sekarang, kamumenginspirasiku untuk membuat tulisan-tulisan tentangmu karena saat akuterdiam, hanya kamu. Kamu. Kamu dan kamu yang aku fikirkan.
Sekarang, kamu sudah banyak berubah ya!:)
Mungkin perasaanmu padaku pun sudah berubah, padahal baru dua tahun ,enginjak 3tahun ini lebih sejak hari itu. Hari dimana kamu memutuskan tali hubungan kitayang sudah kita jalin selama hampir 3 tahun :’)
Tahukah kamu? Sekarang aku sudah mulai bisa mengikhlaskanmu. Walaupun masihtersisa rasa rindu akan kehadiranmu yg sampai saat ini aku pendam dan mungkinkamu tak mengetahuinya:’)
Tapi….entahlah, mungkin aku belum berhasil untuk mengikhlaskanmu sepenuhnya.Karena, jujur saja rasa cemburuku selalu muncul saat melihat kamu bersama dia.Ya. Dia. Teman dekatku waktu SMP dulu.
Bagiku, sulit sekali untuk mengendalikan semua perasaan itu. Egoku masih sangatbesar. Bayangkan saja, aku tidak ingin kamu menjalin hubungan bahkan dekatdengat seorang laki laki manapun, terutama….dia! Padahal aku sudah bukansiapa-siapa mu lagi. Lancang sekali aku ini. Dasar bodoh!
Tahukah kamu? Aku begitu sulit untuk mengikhlaskanmu. Karena kamu masih terussaja memberiku perhatian dan sebuah harapan yang mungkin saja kamumenganggapnya hanya sebuah perhatian biasa,tapi bagiku itu sebuah harapan. Ya.Bisa dibilang harapan kosong.
Terkadang, isi dari pesan singkatmu padaku membuat hatiku begitu bahagia. Semuaperhatianmu, semua kata-kata pujianmu, semua ajakan-ajakanmu, dan semuaautotext cubitmu yg kamu berikan padaku itu, berhasil membuat bibirku melengkungkansenyuman secara refleks saat aku membacanya dan aku merasakan sebuat cubitannyata di pipiku sehingga membuat aku begitu merindukan saat-saat kamu mencubitpipiku dlm kehidupan nyata. Meskipun itu adalah pesan singkatmu dua tahun yang lalu,
Tapi….keadaanlah yang membuat hatiku merasa sakit. Kini, keadaan sudah berubah,kamu sudah bukan milikku lagi. Kenyataan itulah yang seringkali membuatkutersadar, semua isi pesan singkatmu itu mungkin sekarang bukan hanya diberikanpadaku. Itulah yang membuatku merasa sedih dan merasa bodoh! Aku sungguh tidakmengerti, mengapa aku masih saja merasa senang saat membaca pesan singkatdarimu yang dulu? Mengapa aku masih saja merasa tersanjung saat membaca pesansingkatmu yang berisi perhatianmu padaku? Mengapa aku masih sajamengkhawatirkan keadaanmu? Mengapa aku masih saja memberimu perhatian yangsecara tidak langsung dan tanpa aku sadari, aku menunjukkan bahwa aku masihbegitu mempedulikan dan menyayangimu? Padahal mungkin, saat kamu mengirimikupesan singkatmu dulu, memberiku perhatian dan sebagainya, kamu menganggap semuaitu hanyalah biasa saja, dan menganggap semua itu hanya atas dasar ‘kamusebagai temanku’, bukan atas dasar ‘kamu masih begitu menyayangiku’
Ahhh..bodoh sekali aku ini, tentu saja kamu sudah tidak menyayangiku sepertidahulu. Karena mungkin, kamu sudah menemukan dia yang lebih baik dalam halapapun daripada aku :’) kalau begitu….selamat ya! Aku turut berbahagia ataskebahagiaanmu:’)
Terkadang…aku merasa bersyukur telah berpisah denganmu. Aku bersyukur karenasudah bisa terlepas dari wanita sepertimu. Aku bersyukur karena aku tidak perlumenyiksa diriku untuk terus bertahan dengan semua perbuatanmu yang diam-diammemiliki sebuah perasaan istimewa terhadap laki laki lain.
Tapi jika kamu mempunyai argumen mu sendiri, silakan saja, aku tidakmelarangnya, karena setiap orang berhak memberikan pendapat tentang apapun.Tapi, tidak bisakah kamu mengerti sedikit saja apa yang aku rasakan?
Dan terkadang….aku merasa begitu kehilangan sosokmu. Aku merasa kehilangandirimu yang dulu sempat menjadi milikku. Aku merindukan perlakuan manismupadaku. Aku merindukan panggilan sayangmu padaku. Aku merindukansentuhan-sentuhanmu yang membuat jantungku berdetak hebat. Aku merindukanmasa-masa dimana kita tertawa bersama. Aku merindukan masa-masa dimana kitamenghabiskan waktu berdua untuk saling bercerita atau hanya sekedar mengobrol.Aku merindukan masa-masa dimana aku dan kamu duduk berdua dan kitamengingat-ngingat masa-masa pendekatan kita dahulu. Dan tidak jarang, rasarinduku akan semua itu membuatku begitu sedih bila harus menyadari kenyataanyang ada sekarang.
Namun aku sadar, inilah hidup. Hidup itu tentang datang dan pergi. Setiappertemuan pasti akan ada perpisahan. Dan setiap ada perpisahan, sesunggunyaTuhan telah menyiapkan sebuah pertemuan yang lebih baik untuk kita, yang akanTuhan berikan di kemudian hari. Asalkan kita terus berusaha,berdo’a dan tidakmudah menyerah:’)
Percayalah, setiap kejadian adalah anugrah yang terbaik yang Tuhan berikanuntuk kita:’
Kamu. Mantan kekasihku yg dulu selalu mewarnai hari-hariku. Dan sekarang, kamumenginspirasiku untuk membuat tulisan-tulisan tentangmu karena saat akuterdiam, hanya kamu. Kamu. Kamu dan kamu yang aku fikirkan.
Sekarang, kamu sudah banyak berubah ya!:)
Mungkin perasaanmu padaku pun sudah berubah, padahal baru dua tahun ,enginjak 3tahun ini lebih sejak hari itu. Hari dimana kamu memutuskan tali hubungan kitayang sudah kita jalin selama hampir 3 tahun :’)
Tahukah kamu? Sekarang aku sudah mulai bisa mengikhlaskanmu. Walaupun masihtersisa rasa rindu akan kehadiranmu yg sampai saat ini aku pendam dan mungkinkamu tak mengetahuinya:’)
Tapi….entahlah, mungkin aku belum berhasil untuk mengikhlaskanmu sepenuhnya.Karena, jujur saja rasa cemburuku selalu muncul saat melihat kamu bersama dia.Ya. Dia. Teman dekatku waktu SMP dulu.
Bagiku, sulit sekali untuk mengendalikan semua perasaan itu. Egoku masih sangatbesar. Bayangkan saja, aku tidak ingin kamu menjalin hubungan bahkan dekatdengat seorang laki laki manapun, terutama….dia! Padahal aku sudah bukansiapa-siapa mu lagi. Lancang sekali aku ini. Dasar bodoh!
Tahukah kamu? Aku begitu sulit untuk mengikhlaskanmu. Karena kamu masih terussaja memberiku perhatian dan sebuah harapan yang mungkin saja kamumenganggapnya hanya sebuah perhatian biasa,tapi bagiku itu sebuah harapan. Ya.Bisa dibilang harapan kosong.
Terkadang, isi dari pesan singkatmu padaku membuat hatiku begitu bahagia. Semuaperhatianmu, semua kata-kata pujianmu, semua ajakan-ajakanmu, dan semuaautotext cubitmu yg kamu berikan padaku itu, berhasil membuat bibirku melengkungkansenyuman secara refleks saat aku membacanya dan aku merasakan sebuat cubitannyata di pipiku sehingga membuat aku begitu merindukan saat-saat kamu mencubitpipiku dlm kehidupan nyata. Meskipun itu adalah pesan singkatmu dua tahun yang lalu,
Tapi….keadaanlah yang membuat hatiku merasa sakit. Kini, keadaan sudah berubah,kamu sudah bukan milikku lagi. Kenyataan itulah yang seringkali membuatkutersadar, semua isi pesan singkatmu itu mungkin sekarang bukan hanya diberikanpadaku. Itulah yang membuatku merasa sedih dan merasa bodoh! Aku sungguh tidakmengerti, mengapa aku masih saja merasa senang saat membaca pesan singkatdarimu yang dulu? Mengapa aku masih saja merasa tersanjung saat membaca pesansingkatmu yang berisi perhatianmu padaku? Mengapa aku masih sajamengkhawatirkan keadaanmu? Mengapa aku masih saja memberimu perhatian yangsecara tidak langsung dan tanpa aku sadari, aku menunjukkan bahwa aku masihbegitu mempedulikan dan menyayangimu? Padahal mungkin, saat kamu mengirimikupesan singkatmu dulu, memberiku perhatian dan sebagainya, kamu menganggap semuaitu hanyalah biasa saja, dan menganggap semua itu hanya atas dasar ‘kamusebagai temanku’, bukan atas dasar ‘kamu masih begitu menyayangiku’
Ahhh..bodoh sekali aku ini, tentu saja kamu sudah tidak menyayangiku sepertidahulu. Karena mungkin, kamu sudah menemukan dia yang lebih baik dalam halapapun daripada aku :’) kalau begitu….selamat ya! Aku turut berbahagia ataskebahagiaanmu:’)
Terkadang…aku merasa bersyukur telah berpisah denganmu. Aku bersyukur karenasudah bisa terlepas dari wanita sepertimu. Aku bersyukur karena aku tidak perlumenyiksa diriku untuk terus bertahan dengan semua perbuatanmu yang diam-diammemiliki sebuah perasaan istimewa terhadap laki laki lain.
Tapi jika kamu mempunyai argumen mu sendiri, silakan saja, aku tidakmelarangnya, karena setiap orang berhak memberikan pendapat tentang apapun.Tapi, tidak bisakah kamu mengerti sedikit saja apa yang aku rasakan?
Dan terkadang….aku merasa begitu kehilangan sosokmu. Aku merasa kehilangandirimu yang dulu sempat menjadi milikku. Aku merindukan perlakuan manismupadaku. Aku merindukan panggilan sayangmu padaku. Aku merindukansentuhan-sentuhanmu yang membuat jantungku berdetak hebat. Aku merindukanmasa-masa dimana kita tertawa bersama. Aku merindukan masa-masa dimana kitamenghabiskan waktu berdua untuk saling bercerita atau hanya sekedar mengobrol.Aku merindukan masa-masa dimana aku dan kamu duduk berdua dan kitamengingat-ngingat masa-masa pendekatan kita dahulu. Dan tidak jarang, rasarinduku akan semua itu membuatku begitu sedih bila harus menyadari kenyataanyang ada sekarang.
Namun aku sadar, inilah hidup. Hidup itu tentang datang dan pergi. Setiappertemuan pasti akan ada perpisahan. Dan setiap ada perpisahan, sesunggunyaTuhan telah menyiapkan sebuah pertemuan yang lebih baik untuk kita, yang akanTuhan berikan di kemudian hari. Asalkan kita terus berusaha,berdo’a dan tidakmudah menyerah:’)
Percayalah, setiap kejadian adalah anugrah yang terbaik yang Tuhan berikanuntuk kita:’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar