Tak akan seperti "dulu" lagi
tujuh bulan lebih. Ya, sebulan lebih 5 hari lebih tepatnya sejak kita berhenti berkomunikasi. setidaknya kemarin sempat berkomunikasi untuk aku meminta kepastian hub kita. Sekarang akumemutuskan untuk menyerah dan membiarkanmu pergi. Sejak aku dan kamu tidak lagi ada kita. Sejak aku memutuskan kamu tak lagi ada di hidupku. Sejak semuanya aku anggap berakhir. Dan mungkin juga begitu menurutmu. Kita sudah berakhir. Tapi, ada yang mengganjal disini. Tak ada kata perpisahan apapun. Baik dariku, maupun dari dirimu sendiri. Senyuman terakhir setelah kita tak lagi berkomunikasi. Saat itu hanya sakit yang ku rasa "kurang ajar sekali. Masih bisa tersenyum seperti itu seakan tidak terjadi apa2" itu yang aku rasa saat itu. Tapi sekarang, aku berharap kau masih bisa tersenyum sama seperti itu kepadaku dan mungkin kini aku yang menganggap tidak terjadi apa2 diantara kita. Aku ingin kita baik2 saja, seperti di mimpiku tentangmu. Walaupun kita, tak lagi menjadi kita yang "dulu"
Aku masih menyayangimu. Ya, masih. Tapi kini aku mulai terbiasa hidup tanpamu. Walau aku belum bisa berhenti membicarakanmu. Walaupun aku masih bisa terpaku lama berdiam diri di depan layar hp ketika BBMku memunculkan wajahmu. Mengamati cukup lama wajahmu disana. Aku rindu.
Kini kau lebih bahagia bersama teman2mu sepertinya. Tak ada lagi aku yang ada di hidupmu. Tak ada lagi aku yang dulu kau panggil aku mas sipit atau sebagainya.
16 November nanti, yang aku harapkan hanya sebuah ucapan darimu. Tidak perlu memberikan kejutan ataupun hadiah. Hanya sebuh ucapan atau mungkin kalau bisa ditambah doa. Tapi hanya ucapanpun tak apa. Semoga kau selalu mendoakanku tanpa ku minta. Aku disini juga selalu mendoakanmu agar kau selalu bahagia.
Aku menyayangimu, aku merindukanmu. setidaknya sampai saat ini itulah yang aku rasa. semoga kedepanya rasa ini masih bisa bertahan.
By : Rifa Aji Alam Kusuma.




